Kemudahan dalam membayar tagihan menjadi tuntutan dalam perkembangan zaman. Dahulu, orang-orang mau tak mau harus mengantre untuk membayar segala macam tagihan seperti listrik, air, maupun telepon. Mobilitas masyarakat yang kian meningkat membuat kecepatan waktu dan efektivitas jadi hal yang utama. Sebisa mungkin, waktu yang kita miliki tidak terpangkas akibat kesibukkan mengantre dalam membayar tagihan. Karena itu, kini banyak mekanisme ataupun cara yang bisa digunakan dalam membayar berbagai macam tagihan salah satunya membayar tagihan listrik yakni dengan cara online atau perbankan.
Berbicara soal listrik, kebutuhan listrik kian hari kian meningkat. Hal ini seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk dan pembukaan pemukiman baru. Di Indonesia, listrik dikelola oleh BUMN PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN dan didistribusikan kepada masyarakat Indonesia. Karena itu salah satu kewajiban masyarakat Indonesia adalah membayar tagihan listrik. Sebelum mengetahui cara mudah untuk membayar tagihan listrik, ada baiknya kita mengetahui dulu apa saja sistem pembayaran listrik di Indonesia.
Sistem pembayaran listrik di Indonesia
Sistem pembayaran listrik di Indonesia terbagi menjadi dua, yakni prabayar dan pascabayar. Sistem pascabayar mungkin lebih familiar bagi sebagian besar masyarakat Indonesia karena memang pada mulanya, listrik dibayarkan oleh masyarakat secara rutin tiap bulannya. Namun pada perkembangannya PLN juga memberlakukan sistem prabayar atau pengguna harus terlebih dahulu membeli token listrik lalu mengisi nomor token tersebut baru kemudian aliran listrik bisa digunakan.
Cara membayar tagihan listrik pascabayar ini terasa lebih familiar karena memang pada mulanya PLN hanya memberlakukan tagihan pascabayar. Pada sistem ini, bayar tagihan listrik dibebankan di akhir bulan dengan nominal sesuai pemakaiannya. Biasanya, petugas PLN akan datang ke rumah-rumah untuk melakukan pengecekkan pemakaian listrik.
Membayar tagihan listrik pascabayar ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, antara lain :
Bagi Anda pengguna listrik pascabayar tak perlu khawatir listrik mati atau habis, tentunya dengan catatan pembayaran dilakukan secara rutin dan tidak ada gangguan dari PLN sendiri. Hal itu karena pembayaran baru dilakukan pada akhir bulan berapapun besaran konsumsi listrik yang Anda gunakan. Berbeda dengan tagihan listrik prabayar yang harus membayar tagihan setelah daya listrik habis pakai.
Sistem bayar tagihan listrik pascabayar ini cocok untuk Anda yang menggunakannya untuk berusaha seperti warnet, fotocopy, ataupun usaha lain yang memerlukan daya listrik dalam jumlah tinggi.
Menggunakan listrik pascabayar berarti Anda tidak perlu repot untuk membeli pulsa listrik setiap listrik telah habis pakai. Dengan pascabayar, Anda hanya perlu membayar tagihan listrik sekali setiap bulannya.
Listrik pascabayar hanya dibayarkan setiap sebulan sekali berapapun nominal konsumsi listrik yang Anda pakai. Karena tidak ada batasan penggunaan, Anda sendiri lah yang bisa memperkirakan berapa tagihan yang akan muncul di akhir bulan sesuai konsumsi listrik yang Anda gunakan. Berbeda dengan listrik prabayar yang hanya akan berfungsi sesuai dengan besaran KWH listrik yang diisi setiap pembelian pulsa. Untuk itu, apabila Anda termasuk pengguna listrik pascabayar sebaiknya lebih memperhatikan konsumsi listrik setiap bulannya.
Dalam membayar tagihan listrik pascabayar memang hanya dilakukan sekali setiap bulannya. Selain itu, aliran listrik juga akan tersedia hingga waktu pembayaran belum berakhir. Namun jika Anda terlambat melakukan pembayaran hingga melewati masa toleransi yang diberikan, maka secara otomatis listrik akan dipadamkan atau dengan kata lain diputus.
Meski tidak terbilang baru, namun sistem membayar tagihan listrik secara prabayar kini mulai familiar terutama di kalangan konsumen rumah tangga. Berbeda dengan tagihan listrik pascabayar, pada sistem listrik prabayar Anda akan membayar tagihan listrik sesuai dengan masa habis pakainya, tanpa harus menunggu akhir bulan. Model tagihan listrik ini sama seperti tagihan pulsa ponsel prabayar. Kelebihan dan kekurangan sistem ini antara lain:
Ketika menggunakan listrik prabayar, Anda tahu berapa jumlah KWh listrik yang Anda miliki dan kapan akan habis terpakai. Karena mengetahui secara pasti jumlah KWh listrik yang Anda gunakan, maka Anda bisa mengukur berapa sebaiknya besaran aliran listrik digunakan. Hal ini bisa diterapkan untuk mengontrol pengeluaran untuk pembelian pulsa/voucher token listrik.
Ketika menggunakan listrik prabayar, Anda tidak perlu khawatir terkena denda keterlambatan atau sanksi pemutusan karena tagihan akan dibayarkan setiap konsumsi listrik Anda habis terpakai.
Saat Anda memilih untuk membayar tagihan listrik secara prabayar, hal yang tidak perlu Anda khawatirkan adalah masa aktif voucher listrik tersebut. Semisal Anda telah membeli pulsa/voucher/token listrik dengan perkiraan masa pakai untuk 1 minggu, namun pada praktiknya Anda harus bepergian ke luar kota selama 2 minggu, maka Anda tidak perlu khawatir pulsa akan hangus begitu saja. Karena pulsa listrik tersebut masih bisa digunakan selama KWh nya belum habis terpakai.
Dengan sistem ini, pembayaran tagihan listrik Anda bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial Anda. Selain itu, pada sistem prabayar, Anda tidak akan dikenakan biaya beban setiap bulannya.
Berbeda dengan listrik pascabayar yang ketersediaannya terjamin, listrik prabayar bisa saja sewaktu-waktu mati ketika Anda lupa untuk mengisinya saat KWh listrik sudah tinggal sedikit. Karena itu, yang penting untuk diperhatikan adalah, jangan lupa untuk mengisi kembali token listrik Anda ketika angka KWh di meteran listrik sudah berada kurang dari 10.
Cara membayar tagihan listrik
Setelah mengetahui sistem pembayaran listrik di Indonesia, selanjutnya adalah cara membayar tagihan listriknya. Ada dua metode yang biasa digunakan untuk membayarkan listrik yang pertama adalah offline dan online.
Cara pembayaran offline adalah cara membayar tagihan listrik melalui kantor-kantor PLN. Caranya, Anda harus datang ke kantor PLN terdekat lalu mengantre panjang sehingga memakan waktu yang tidak sebentar. Karena alasan tersebut, cara ini mulai ditinggalkan dan PLN juga sudah berinovasi dengan metode pembayaran secara online yang bisa dilakukan dengan mudah, kapan dan di mana saja.
Metode bayar tagihan listrik secara online kini menjadi pilihan favorit bagi masyarakat. Dengan cara ini, masyarakat bisa melakukan pembayaran di mana saja tanpa harus mengantre di kantor-kantor PLN. Cara membayar tagihan listrik secara online ini bisa dilakukan melalui gerai-gerai minimarket, ATM, situs e-commerce ataupun layanan perbankan yang sudah bekerja sama dengan PLN.
Salah satunya CIMB Niaga yang menawarkan beragam kemudahan dalam membayar tagihan listrik kapan pun dan di mana pun melalui layanan CIMB Niaga OCTO Clicks. OCTO Clicks adalah layanan internet banking dari CIMB Niaga yang hadir dengan berbagai kemudahan tidak hanya dalam pembayaran tagihan seperti listrik, telepon, dan e-wallet tapi juga transfer, pembukaan deposito hingga reksa dana.
Untuk pembayaran listrik PLN, Anda bisa menggunakan CIMB Niaga OCTO Clicks baik itu tagihan pascabayar maupun top-up pulsa/voucher/token listrik dengan biaya administrasi yang rendah yakni sebesar Rp 3.500. Untuk informasi lengkap mengenai CIMB Niaga OCTO Clicks langsung klik di sini ya!