Kebutuhan akan listrik merupakan salah satu kebutuhan primer untuk masyarakat modern. Listrik sudah sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari karena listrik merupakan sumber daya untuk penggunaan alat-alat elektronik. Tanpa listrik, kita akan kesulitan menjalankan aktivitas sehari-hari. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya keluhan ketika terjadi pemadaman listrik.
Pengelolaan listrik untuk rumah, kantor, dan berbagai fasilitas publik dilakukan oleh Pemerintah. Melalui Perusahaan Listrik Negara (PLN), pemerintah mengatur segala aspek kelistrikan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tentunya, masyarakat harus turut bersumbangsih untuk menikmati layanan yang disediakan oleh PLN. Bentuk kontribusi setiap masyarakat untuk dapat mengalirkan listrik ke rumah mereka adalah dengan membayar tarif listrik per kWh yang telah ditetapkan oleh pemerintah tepat pada waktunya.
Apa itu kWh? kWh merupakan kependekan dari kilowatt-hour, satuan dari besarnya penggunaan listrik dalam kilowatt dikali waktu dalam jam. Kilowatt (kW) mengacu pada satuan daya listrik.
Pemungutan tarif listrik per kWh kepada masyarakat bertujuan untuk menyediakan biaya bagi pekerjaan PLN, mulai dari menyiapkan sumber daya untuk listrik seperti pembangkit listrik, melakukan maintenance alat-alat serta saluran yang digunakan untuk mengalirkan listrik, hingga membangun infrastruktur seperti sutet dan gardu listrik di setiap daerah.
Kewajiban membayarkan tarif listrik per kWh kepada PLN harus dipenuhi oleh setiap pihak yang memanfaatkan listrik, baik itu individu untuk kebutuhan rumah, maupun badan usaha yang memanfaatkan listrik di kantor. Pembayaran tagihan listrik dilakukan setiap bulannya sesuai dengan tingginya penggunaan listrik. Pihak yang terlambat dalam pembayaran tagihan listrik akan mendapatkan denda. Bahkan, aliran listrik dapat diputus oleh PLN apabila mereka lalai membayar tagihan listrik selama dua bulan berturut-turut.
Jumlah tagihan yang wajib dibayarkan oleh setiap pihak pun berbeda-beda. PLN telah membagi tarif listrik per kWh menjadi beberapa kelompok. Pertimbangan dari pembagian tarif listrik per kWh tersebut mengacu kepada tingkat pemakaian listrik dan daya listrik yang dibutuhkan oleh pengguna. Semakin besar daya yang terpasang di sebuah bangunan, maka semakin tinggi juga tarif listrik per kWh dasar untuk pengenaan listriknya.
Penting bagi Anda untuk mengetahui penggolongan tarif listrik per kWh yang telah ditetapkan oleh PLN. Terutama, apabila Anda berencana untuk menaikan daya listrik di rumah atau tempat Anda bekerja. Dengan mengetahui golongan tarif listrik per kWh dan rumus penghitungan listrik, Anda dapat mempersiapkan dana untuk membayar tagihan listrik yang datang setiap bulan.
PLN memiliki berbagai skema dan mekanisme untuk menghitung besaran penggunaan listrik pada sebuah bangunan. Mekanisme tersebut bergantung pada golongan tarif listrik per kWh yang telah ditetapkan. Besaran tarif listrik per kWh yang berlaku merupakan besaran yang ditetapkan sejak tahun 2017 silam. Bahkan, PLN telah menyatakan tarif listrik per kWh di Tahun ini pun tidak mengalami perubahan..
Golongan-golongan tarif listrik per kWh ditetapkan di dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI No.28 Tahun 2016. Ada 13 jenis golongan yang berlaku. Ada pula tiga faktor yang memecah tarif listrik menjadi 13 golongan, yaitu kategori tarif (R-1, R-2, R-3, Etc.), jenis konsumen (mulai dari rumah tangga kecil hingga kantor pemerintah besar), dan daya listrik yang dimanfaatkan pada fasilitas tersebut (VA).
Kategori tarif listrik dibagi menjadi empat dan memiliki kode masing-masing, yaitu R untuk konsumen dari rumah tangga, B untuk konsumen untuk bisnis, P untuk konsumen yang merupakan lembaga pemerintahan, lalu untuk kategori konsumen dari industri. Setiap kategori pun disematkan dengan nomor 1 hingga 4 untuk mendeskripsikan ukuran pemakaian listrik.
Besaran VA yang dipakai di setiap kategori pun bermacam-macam. Untuk kategori rumah tangga, PLN menyediakan kategori VA dari 1.300 VA hingga 6.600 VA. Sedangkan, besaran VA yang dapat digunakan untuk bisnis mendapat mencapai 200 kVA. Di kategori I yang merupakan konsumen dari Industri, biasanya besaran kVA yang dipakai dapat mencapai lebih dari 30.000 kVA.
Tagihan listrik merupakan salah satu pengeluaran bulanan terbesar yang harus dibayarkan. Penting bagi kita untuk menjaga agar tarif listrik per kWh yang kita terima sesuai dengan budget yang disiapkan. Apabila kita mampu menghemat pengeluaran untuk tarif listrik per kWh, maka kita dapat mengalokasikan uang kita untuk hal-hal lain.
Untuk membantu Anda dalam menekan tarif listrik per kWh, ada beberapa tips yang dapat Anda lakukan. Dengan mengaplikasikan tips-tips tersebut, maka melakukan penghematan untuk tagihan listrik akan terasa mudah.
Masih banyak orang yang tidak tahu bahwa sesungguhnya alat elektronik yang tetap tersambung pada sumber daya listrik meskipun dalam kondisi mati tetap bersumbangsih pada tarif listrik per kWh. Hal tersebut tentunya merupakan suatu tindakan pemborosan. Kebiasaan buruk seperti ini harus dihindari untuk menurunkan tagihan listrik. Jadikan mencabut alat elektronik yang tidak digunakan dari sumber listrik sebagai suatu kebiasaan baru Anda dan keluarga. Selain itu, selalu periksa dan pastikan kondisi alat elektronik sudah tercabut dari sumber listrik sebelum bepergian, terutama dalam jangka waktu yang lama seperti liburan atau mudik.
Tinggal di daerah yang memiliki iklim panas membuat masyarakat memanfaatkan pendingin ruangan untuk membuat rumah terasa menjadi lebih sejuk dan nyaman. Namun, AC merupakan salah satu alat elektronik yang menggunakan daya listrik yang cukup besar. Hal ini tentunya dapat membuat tagihan listrik menjadi melonjak. Oleh karena itu, Anda bisa beralih dari AC dengan menggunakan kipas angin yang sudah pasti memiliki watt lebih rendah. Jika hal tersebut terasa sulit dilakukan, pakailah pendingin ruangan dengan bijak. Jangan biarkan AC menyala saat tidak digunakan.
Demi menghemat penggunaan daya listrik, gantilah alat elektronik yang sudah tua di rumah Anda. Kemajuan teknologi yang terus menerus membuat alat elektronik mengalami perkembangan. Tidak hanya beragam fitur yang bertambah, tapi juga adanya penurunan daya listrik. Akan terasa sayang apabila Anda mempertahankan barang lama yang memiliki watt lebih tinggi daripada alat elektronik terkini. Misalnya saja bola lampu pijar yang bertengger di langit-langit rumah Anda diganti dengan lampu LED. Daya listrik yang digunakan lampu LED lebih hemat daripada lampu pijar. Lampu LED juga ramah lingkungan.
Saat ini, sudah banyak orang yang mengubah sistem listrik pascabayar menjadi prabayar dengan sistem pulsa. Hal ini terbukti dapat menghemat penggunaan listrik di rumah Anda sehingga tarif listrik per kWh yang dikeluarkan juga menjadi lebih murah. Dengan menggunakan sistem ini, Anda dapat mengetahui berapa sisa daya listrik yang dapat digunakan. Selain itu, Anda juga bisa menyesuaikan saldo listrik dengan penggunaan daya listrik. Apabila Anda menerapkan sistem ini di rumah, Anda dianjurkan untuk memiliki tabungan jika sewaktu-waktu saldo listrik ternyata sudah habis sebelum tempo waktu yang sudah ditentukan.
Untuk menabung uang yang aman dan nyaman, Anda bisa mengandalkan bank CIMB Niaga. Bebas biaya administrasi, berbagai kemudahan transaksi, dan cashback menggiurkan dapat Anda nikmati berkat menabung di CIMB Niaga. Informasi selengkapnya mengenai tabungan CIMB Niaga dapat dibaca di sini.