“Jika menjadi seorang investor adalah hal yang Anda impikan, pastikan Anda mengetahui tujuan jenis, profil risiko, serta tips untuk memulainya.”
Ada banyak pilihan untuk berinvestasi. Misalnya dengan membeli saham, obligasi, properti, reksa dana, atau menanam modal di perusahaan baru (startup).
Anda perlu berinvestasi agar masa depan terjamin. Sekarang, investasi jadi lebih mudah dengan OCTO Mobile dari CIMB Niaga. Pilihan produknya lengkap mulai dari reksadana, obligasi, sampai valas. Yuk, #GetWealthSoon!
Dalam dunia keuangan, investor adalah adalah individu atau lembaga yang menanamkan modalnya dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan.
Tujuan utama seorang investor adalah untuk memperoleh keuntungan dengan membeli instrumen investasi, seperti saham atau obligasi dan menunggu nilainya meningkat secara alami.
Melansir dari Kementerian Keuangan, jangka waktu investasi seorang investor bisa dalam hitungan tahun, belasan tahun, atau bahkan puluhan tahun.
Baca juga: 5 Jenis Investasi yang Menguntungkan untuk Masa Depan
Tujuan utama seorang investor adalah untuk mendapatkan keuntungan optimal. Namun, setiap investor memiliki tujuan investasi yang berbeda sesuai kebutuhan dan pilihan masing-masing.
Sebagai contoh, lembaga dana pensiun cenderung memilih reksa dana karena dianggap lebih stabil untuk memastikan ketersediaan dana pensiun di masa depan.
Sementara itu, institusi seperti bank lebih tertarik pada investasi berisiko tinggi namun menjanjikan keuntungan besar, seperti saham yang mudah diperjualbelikan atau pemberian kredit.
Melansir dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jenis-jenis investor adalah sebagai berikut:
Investor ritel adalah individu yang berinvestasi melalui perusahaan pialang untuk mengelola keuangan pribadinya.
Keputusan investasi investor ritel dikelola secara mandiri dan didasarkan pada dana yang dimiliki, profil risiko, dan pemahaman produk investasi.
Contohnya, membuka rekening saham untuk tabungan pendidikan anak yang nantinya akan dikelola sendiri berdasarkan profil risiko masing-masing.
Investor institusional merupakan badan usaha atau organisasi yang melakukan investasi dengan menggunakan dana dari pihak lain, seperti nasabah atau klien.
Tujuan dari kegiatan investasi yang dilakukan oleh institusional adalah untuk mengelola dana tersebut dan memberikan keuntungan bagi pemilik dana.
Contoh investor institusional meliputi bank yang menawarkan produk tabungan, perusahaan asuransi, reksa dana, dan pengelola dana pensiun.
Menjadi investor adalah keputusan yang penting dalam membantu Anda mengelola dana, baik investor individu maupun investor institusional.
Baca juga: Pahami Jenis-jenis Investasi Agar Anda Tak Terjebak
Profil risiko investor adalah ukuran toleransi seseorang terhadap risiko dalam berinvestasi. Secara umum, berikut ini tiga profil risiko dalam investasi:
Profil ini sesuai untuk investor yang memiliki toleransi terhadap risiko penurunan nilai investasi namun tetap mengharapkan keuntungan yang memadai.
Investor moderat umumnya paham bahwa potensi kerugian akan sebanding dengan potensi keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan profil konservatif.
Apabila Anda merasa memiliki profil moderat, instrumen yang cocok untuk menjadi investor adalah reksa dana campuran dan saham-saham bluechip (LQ45).
Jika Anda lebih suka menghindari risiko besar dalam berinvestasi, maka profil risiko Anda sebagai investor adalah investor konservatif.
Dalam profil risiko konservatif, instrumen investasi yang paling sesuai untuk Anda mulai menjadi investor adalah yang cenderung aman, stabil, dan terjamin.
Contoh instrumennya seperti reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, deposito, dan surat utang negara.
Apakah Anda tipe yang berani mengambil risiko tinggi dalam berinvestasi? Jika iya, profil risiko Anda sebagai seorang investor adalah tipe agresif.
Profil risiko agresif cocok untuk anak muda yang ingin mengembangkan nilai investasi dalam jangka panjang, karena punya banyak waktu untuk memperbaiki keadaan jika hasilnya tidak sesuai harapan.
Jika termasuk dalam profil risiko agresif, instrumen yang direkomendasikan untuk menjadi investor adalah reksa dana saham dan fintech peer to peer lending.
Memahami profil risiko investor adalah hal yang harus Anda perhatikan sebelum memilih instrumen investasi.
Penting untuk diingat bahwa profil risiko Anda dapat berubah seiring waktu, karena adanya perubahan pada kondisi keuangan.
Bagi pemula, dunia investasi seringkali terasa membingungkan. Beberapa tips yang akan membantu Anda menjadi investor adalah sebagai berikut:
Salah satu hal yang perlu dilakukan untuk menjadi investor adalah menentukan tujuan investasi.
Apakah untuk dana pensiun, pendidikan anak, membeli rumah, atau sekadar mengembangkan kekayaan?
Tujuan investasi yang jelas akan memudahkan Anda menentukan pilihan instrumen investasi dan jangka waktu yang sesuai untuk mencapai tujuan tersebut.
Setiap individu memiliki toleransi risiko yang berbeda, sehingga langkah selanjutnya untuk menjadi investor adalah memahami profil risiko sebelum memilih instrumen investasi.
Kenali profil risiko Anda, apakah Anda termasuk tipe konservatif, moderat, atau agresif
Jika Anda merasa nyaman dengan fluktuasi nilai investasi, Anda mungkin cocok dengan investasi yang lebih agresif seperti saham.
Namun, jika Anda lebih memilih stabilitas, investasi seperti reksa dana pasar uang atau obligasi akan lebih sesuai.
Pepatah waktu adalah uang sangat relevan dalam investasi. Semakin awal Anda mulai, semakin banyak waktu bagi investasi Anda untuk tumbuh.
Bahkan, investasi dalam jumlah kecil yang dilakukan secara teratur dapat menghasilkan keuntungan besar dalam jangka panjang.
Maka dari itu, tips selanjutnya untuk menjadi investor adalah dengan memulai investasi sejak dini meskipun dalam jumlah kecil.
Ada berbagai jenis instrumen investasi yang tersedia dengan karakteristik risiko dan potensi keuntungan yang berbeda, mulai dari saham, reksa dana, obligasi, hingga properti.
Untuk memilih investasi yang menguntungkan, langkah yang harus dilakukan oleh investor adalah melakukan riset fundamental.
Sesuaikan pilihan investasi dengan tujuan dan profil risiko Anda. Diversifikasi portofolio juga penting untuk mengurangi risiko kerugian di masa depan.
Tips selanjutnya jika ingin menjadi investor adalah rutin memeriksa perkembangan portofolio Anda, mengingat kondisi pasar investasi selalu berubah.
Jangan lupa untuk selalu memperbarui pengetahuan Anda tentang perkembangan pasar dan tren investasi terbaru.
Perlu dipahami bahwa menjadi investor adalah perjalanan yang membutuhkan kesabaran dan komitmen dalam jangka panjang.
Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat memulai berinvestasi dengan lebih percaya diri dan meningkatkan peluang untuk mencapai kesuksesan finansial.
Bingung ingin memulai investasi dari mana? Yuk, #GetWealthSoon dengan aplikasi OCTO Mobile dari CIMB Niaga untuk membeli instrumen investasi reksadana, obligasi, hingga valas.
Anda bisa mulai investasi Reksa Dana yang bisa dibeli dengan modal kecil, namun dikelola oleh ahlinya.
Jika mencari investasi dengan risiko yang terkendali, maka Obligasi bisa jadi pilihan instrumen investasi yang tepat. Anda bisa menikmati pendapatan rutin dari bunga yang stabil.
Tertarik dengan pasar keuangan internasional? Perdagangan valuta asing (valas) bisa menjadi pilihan menarik. Dengan kemampuan menganalisis pergerakan nilai tukar mata uang, Anda berpeluang meraih keuntungan.
Apapun pilihannya, dengan OCTO Mobile CIMB Niaga Anda bisa dengan mudah memilih instrumen investasi dari modal kecil sekalipun. Yuk, #GetWealthSoon!
Gak Perlu Banyak Mikir #GetWealthSoon Deh!
Cara tepat berinvestasi untuk pertumbuhan uang dan keuntungan yang maksimal
Beli valas rate bersahabat, ada yang lebih hebat? Kami Ganti 3x lipat Periode: 1 Januari - 31 Desember 2024