www.cimbniaga.co.id production

Memulai Investasi Properti? Kenali Risikonya

 

Rumah selain jadi tempat tinggal, kerap kali juga dianggap sebagai sebuah aset berharga yang bisa dijadikan sebagai sebuah investasi. Dari kepemilikan tempat tinggal itulah, Anda mungkin pernah mendengar istilah investasi properti. Investasi properti merupakan sebuah jenis investasi jangka panjang yang cukup menarik dan menawarkan posibilitas keuntungan yang cukup tinggi di masa depan.

Investasi properti tidak hanya mencakup kepemilikan rumah saja. Investasi properti adalah penguasaan yang dapat berupa tanah, bangunan, atau keduanya, sekaligus juga bagian dari suatu bangunan. Sang pemilik investasi nantinya akan menyewakan atau menjual investasi tersebut dengan tujuan sebagai pembiayaan dalam menghasilkan peningkatan ekonomi.

Sebagaimana yang telah Anda ketahui, bahwa semakin hari, harga dari rumah, tanah atau jenis properti lainnya. Atas dasar itu juga mengapa investasi properti jadi salah satu investasi jangka panjang yang menjanjikan keuntungan. 

Meskipun terlihat mudah untuk dilakukan, nyatanya investasi properti tidak semata-mata Anda mengelola properti yang dimiliki saja. Aspek pendukung seperti perkembangan lingkungan sekitar juga jadi salah satu faktor yang dapat menunjukkan bahwa investasi properti Anda nanti akan menguntungkan atau tidak.

Selain investasi properti, Anda juga perlu memiliki investasi instrumen lainnya agar masa depan lebih terjamin. Sekarang investasi jadi lebih mudah dengan OCTO Mobile dari CIMB Niaga. Pilihan produknya lengkap mulai dari reksadana, obligasi, sampai valas. Yuk, #GetWealthSoon!

Mengenal profil risiko investasi properti

Sebagaimana dengan jenis investasi lainnya, investasi properti juga memiliki profil risiko. Profil risiko ini perlu Anda perhatikan dan pahami secara matang agar menghindari loss dalam jumlah yang besar. Berikut adalah risiko secara finansial yang bisa saja dialami Anda saat melakukan investasi properti.

  1. Butuh modal relatif besar

    Ketika Anda hendak melakukan investasi properti, baik membeli rumah, tanah atau jenis properti lainnya, tentu saja Anda membutuhkan modal. Berbeda dengan jenis investasi lainnya yang bisa Anda sesuaikan dengan kondisi finansial, seperti reksadana, investasi properti mengharuskan Anda memiliki kondisi finansial yang cukup kuat. Pasalnya, dalam membeli rumah, tanah, atau properti lainnya, Anda membutuhkan modal dengan relatif besar. Tingginya biaya dari pembelian properti ini sangat bergantung dengan kondisi lingkungan yang hendak Anda pilih. Jika kawasan properti tersebut memiliki perkembangan lingkungan yang pesat, maka semakin tinggi dari modal investasi properti yang perlu Anda keluarkan.

  2. Cukup memakan waktu

    Mungkin membeli properti bekas tidak memakan cukup waktu lama. Meskipun begitu, Anda perlu menyiapkan waktu hingga 1 bulan untuk memfinalisasi segala keperluan dalam mengakuisisi investasi properti baru Anda. Namun jika Anda ingin memulai investasi properti, akan lebih baik jika Anda membeli rumah baru di sebuah kawasan atau perumahan yang sedang dibangun. Namun dalam hal tersebut, Anda membutuhkan waktu yang cukup lama. Proses pembangunan rumah di dalam sebuah perumahan umumnya memakan waktu hingga lebih dari 2 tahun. Meskipun begitu, biasanya modal yang dibutuhkan lebih kecil dibandingkan dengan membeli properti bekas dalam membeli investasi properti dengan rumah yang masih masuk dalam masa development.

  3. Perlu selalu dirawat

    Ketika Anda memiliki sebuah properti, tentu Anda perlu merawat rumah atau bangunan properti sebagai salah satu cara menjaga nilai dari investasi properti yang Anda miliki. Dalam merawat investasi properti, Anda membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Perawatan yang dimaksud ini bukan sekadar menata taman atau membersihkan seisi rumah saja. Namun, Anda juga memerlukan budget untuk renovasi properti yang Anda miliki. Biaya perawatan ini memang tidak sedikit, namun pengeluaran yang Anda keluarkan dalam menjaga investasi properti Anda agar tetap bisa menghasilkan keuntungan yang signifikan.

  4. Umur bangunan yang terlampau tua

    Berbeda dengan investasi lainnya, seperti reksadana yang tidak memiliki usia, investasi properti cukup memiliki pengaruh terhadap waktu dan usia dari bangunan. Penyusutan usia bangunan memang tidak terjadi dalam waktu dekat, namun jika usia investasi properti yang Anda miliki sudah terlampau 20 hingga 40 tahun, akan memengaruhi nilai aset yang Anda miliki dibandingkan dengan aset properti yang lebih muda. Sekali lagi, dalam melakukan investasi properti, waktu memiliki peran yang cukup krusial dalam menghadirkan keuntungan terhadap investasi yang Anda lakukan.

Meskipun waktu jadi risiko terbesar dalam menjalankan investasi properti, nyatanya berbagai pihak masih cukup yakin menjalankan jenis investasi ini. Menurut beberapa pakar konsultan di bidang properti, prospek investasi properti di tahun 2021 masih akan menawarkan peningkatan. Peningkatan ini diprediksi lahir karena adanya pergeseran minat dari para pelaku usaha yang menginginkan ruang kerja dengan aspek ramah lingkungan serta nyaman dan memiliki aspek maintenance yang ringan sembari membantu berkontribusi dalam menumbuhkan ekonomi negara.

Jika Anda merasa bahwa investasi properti memiliki profil risiko yang kurang sesuai dengan pilihan berinvestasi Anda, mungkin Anda bisa mencoba untuk berinvestasi reksadana. Jika investasi properti hanya fokus di bidang tanah dan bangunan, reksadana menawarkan jenis-jenis investasi yang beragam. Pasalnya, reksadana merupakan sebuah produk investasi berupa kumpulan dana yang dikelola sebagai modal investasi yang nantinya dapat dialokasikan ke dalam berbagai jenis produk investasi, seperti saham, obligasi, serta produk keuangan, dan investasi lainnya. Selain itu, dengan reksadana Anda juga tidak perlu repot-repot memantau atau mengelola investasi Anda secara mandiri. Dalam investasi reksadana, investasi Anda nantinya akan dikelola oleh manajer investasi. Manajer investasi adalah sebuah manajemen atau lembaga profesional yang bertugas untuk mengelola kegiatan investasi Anda, termasuk reksadana. Kemudahan dalam melakukan investasi reksadana menjadikan salah satu investasi ini cukup populer di kalangan pemula, bahkan para investor yang sudah berpengalaman sekali pun.

Ketertarikan para investor untuk berinvestasi reksadana ini hadir berkat keuntungan-keuntungan yang ditawarkan. Berbeda dengan investasi properti, dalam memulai melakukan investasi reksadana, Anda tidak perlu membutuhkan dana yang besar sebagai modal awal. Seperti menabung, Anda bisa mengalokasikan dana Anda untuk membeli reksadana sesuai dengan angka yang telah Anda persiapkan atau sisihkan. Nantinya, akan ada persentase keuntungan yang Anda dapatkan disesuaikan dengan situasi pasar modal dan kepiawaian manajer investasi serta berdasarkan dengan modal investasi yang Anda miliki.

Produk Terkait

OCTO Clicks

KPR CIMB Niaga

Obligasi

Cara tepat berinvestasi untuk pertumbuhan uang dan keuntungan yang maksimal

Tentang Reksa Dana

Gak Perlu Banyak Mikir #GetWealthSoon Deh!