"Principal memiliki fungsi dan peran yang penting dalam rantai distribusi, mulai dari produksi hingga penjualan produk atau jasa. Baca artikel ini lebih lanjut untuk tahu fungsi dan peran lainnya."
Dalam dunia bisnis, istilah principal sering dianggap sama dengan produsen, meski keduanya memiliki perbedaan. Principal merujuk pada pihak yang memiliki brand atau merek dari suatu produk, sedangkan produsen adalah pihak yang memproduksi produk tersebut.
Seorang principal mempunyai status kepemilikan sekaligus wewenang atas pengambilan keputusan di perusahaan. Posisi ini juga bertanggung jawab atas kinerja perusahaan dan memastikan bahwa perusahaan mampu mencapai tujuannya.
Untuk menjadi seorang principal dalam bisnis, Anda perlu memiliki produk atau jasa yang dapat dijual kepada konsumen. Tentunya, semua itu membutuhkan modal yang tidak sedikit.
Sebagai solusi permodalan, Anda bisa memanfaatkan fasilitas Pembiayaan Modal Kerja CIMB Niaga yang fleksibel untuk memenuhi kebutuhan modal kerja jangka pendek Anda. Pembiayaan ini tersedia dalam pilihan produk Pembiayaan Rekening Koran, Pembiayaan Tetap, dan Pembiayaan Transaksi Khusus Jangka Pendek untuk produk konvensional maupun syariah.
Dalam bahasa Indonesia, kata "principal" merupakan saduran yang dapat diartikan sebagai "pokok" atau "utama".
Secara umum, principal dapat diartikan sebagai pihak yang memiliki produk atau jasa yang akan dijual kepada pihak lain. Principal juga dapat diartikan sebagai pihak yang memberikan kuasa kepada pihak lain untuk bertindak atas namanya.
Dalam konteks bisnis, principal adalah pihak yang memiliki hak untuk menjual produk atau jasa kepada pihak lain. Principal biasanya adalah produsen atau penyedia jasa yang memiliki produk atau jasa yang dibutuhkan oleh konsumen.
Principal dapat berupa pemilik tunggal, pemegang saham mayoritas, atau dewan direksi. Principal bertanggung jawab untuk menetapkan tujuan perusahaan, membuat strategi, dan mengawasi kinerja agen.
Baca juga: Pengertian Payroll dan Manfaat bagi Perusahaan dan Karyawan
Menurut Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2006, principal terbagi menjadi principal produsen dan principal supplier.
Sesuai namanya, jenis principal produsen adalah pihak yang memproduksi suatu produk dan kemudian menjualnya kepada distributor atau agen. Principal produsen memiliki peran penting dalam rantai pasok produk.
Seorang principal produsen bertanggung jawab untuk pengembangan produk, produksi, pemasaran, hingga penjualan. Contohnya adalah pabrik mobil, pabrik makanan, dan pabrik pakaian.
Principal supplier adalah perusahaan atau individu yang memiliki dan memproduksi barang atau jasa. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa produk atau jasa yang diproduksi oleh principal produsen memenuhi kualitas dan standar yang diharapkan oleh konsumen.
Kedua jenis principal di atas nantinya akan bekerja sama dengan distributor dan reseller untuk memasarkan produk atau jasa mereka kepada kepada konsumen akhir.
Principal memiliki peran penting dalam rantai distribusi, mulai dari proses produksi hingga penjualan produk atau jasa. Berikut ini beberapa peran seorang principal dalam bisnis:
Sebelum dijual, barang atau jasa yang diproduksi harus memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Principal bertanggung jawab untuk memastikan kualitas produk atau jasa tersebut agar sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Seorang principal bertanggung jawab untuk mengelola persediaan produk atau jasanya secara efektif. Posisi ini memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk memastikan ketersediaan produk atau jasa perusahaan yang beredar di pasaran mampu memenuhi permintaan konsumen.
Principal suatu perusahaan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk rutin berkomunikasi dan bertemu dengan klien, mitra bisnis, dan investor untuk memastikan hubungan bisnis berjalan baik.
Ketika ada perubahan dalam operasional bisnis, prinsipal bertanggung jawab untuk mengkomunikasikannya kepada kontak bisnis perusahaan.
Baca juga: Laporan Keuangan Perusahan, Ini Jenis dan Fungsi Pentingnya
Menjadi seorang principal memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sebelum memutuskan untuk menjadi principal, penting bagi Anda untuk mempertimbangkan kelebihan dan kekurangannya.
Ada beberapa kelebihan menjadi seorang principal, antara lain:
Memiliki kontrol penuh atas produk atau jasa
Sebagai principal, Anda memiliki kontrol penuh atas produk atau jasa yang Anda jual, mulai dari desain, produksi, hingga pemasaran. Hal ini memungkinkan Anda untuk menciptakan produk atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Mendapatkan keuntungan yang lebih besar
Principal dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar karena mereka tidak perlu membayar biaya distribusi. Biaya distribusi biasanya ditanggung oleh distributor atau agen.
Mengambil keputusan dengan cepat dan tepat
Seorang principal harus mampu mengambil keputusan dengan cepat dan tepat, terutama dalam situasi yang mendesak. Hal ini karena mereka bertanggung jawab atas seluruh kegiatan sekolah atau organisasi yang dipimpinnya.
Selain kelebihan, ada juga beberapa kekurangan menjadi principal yang juga harus Anda pahami.
Berikut ini beberapa kekurangan menjadi seorang principal yang perlu Anda pertimbangkan:
Biaya operasional yang tinggi
Principal harus mengeluarkan biaya operasional yang tinggi, untuk menjaga kualitas produk atau jasa, mengembangkan jaringan distribusi, dan memberikan dukungan kepada distributor.
Kompetisi yang ketat
Ada banyak principal yang bersaing untuk mendapatkan pasar. Hal ini dapat membuat persaingan menjadi ketat dan sulit untuk mendapatkan keuntungan. Selain itu, Anda harus siap menghadapi risiko kerugian jika produk atau jasa mereka tidak diterima oleh pasar.
Beban kerja tinggi
Salah satu kekurangan utama menjadi seorang principal adalah beban kerja yang tinggi. Mereka seringkali harus menghadapi jadwal yang padat dan tekanan yang besar.
Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan principal di atas, Anda bisa mempertimbangkannya dengan baik jika ingin menekuni profesi ini. Jangan lupa untuk mempersiapkan modal kerja yang memadai untuk memenuhi kebutuhan operasional dan menghindari terjadinya penundaan pembayaran kepada pemasok atau karyawan.
Untuk kebutuhan modal kerja jangka pendek perusahaan, Anda bisa memanfaatkan fasilitas Pembiayaan Modal Kerja CIMB Niaga. Fasilitas ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan usaha, seperti pembelian bahan baku, pembayaran gaji karyawan, dan ekspansi bisnis.
Anda bisa memilih jenis produk Pinjaman Rekening Koran, Pinjaman Tetap, dan Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) Jangka Pendek konvensional maupun syariah sesuai kebutuhan bisnis Anda.
Fasilitas Pembiayaan Modal Kerja CIMB Niaga menawarkan berbagai fitur dan manfaat sebagai berikut:
Dapatkan pembiayaan modal kerja dari CIMB Niaga untuk mewujudkan impian bisnis Anda sekarang juga. Temukan informasi selengkapnya di halaman ini.
Fasilitas pembiayaan yang fleksibel untuk memenuhi kebutuhan modal kerja jangka pendek Anda.
Merupakan solusi finansial terbaik untuk mata rantai bisnis Anda dari hulu ke hilir.
Internet banking untuk mempermudah transaksi nasabah perusahaan
XTRA Untung untuk kebutuhan Bisnis Anda