Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, hampir sebagian besar masyarakat cukup familiar dengan perusahaan dagang. Hal tersebut dikarenakan segala macam kegiatan berdagang atau berniaga sudah menjadi salah satu kegiatan yang berlangsung sejak dulu hingga saat ini.
Jika Anda pernah berjumpa dengan sebuah toko di lingkungan sekitar, maka itu pun termasuk ke dalam kategori perusahaan dagang. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai peran umum dan jenis-jenis dari perusahaan dagang, mari simak penjelasannya berikut ini.
Perusahaan dagang adalah perusahaan yang melakukan aktivitas pembelian dan penjualan barang dengan harga di atas harga pokok agar bisa mendapatkan keuntungan. Pada perusahaan dagang, keuntungan atau laba kotor didapatkan dengan mencari selisih antara harga jual dengan harga pokok penjualan. Sementara itu, untuk mendapatkan laba bersih, laba kotor dikurangi dengan beban operasional dari barang tersebut.
Banyak contoh dari perusahaan dagang, salah satunya yaitu minimarket atau toko kelontong yang sering Anda jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Awalnya, perusahaan dagang terlebih dahulu membeli beragam produk, kemudian memelihara persediaannya, dan akhirnya mendistribusikan produk tersebut ke pelanggan melalui transaksi.
Perusahaan cukup menjualnya kembali dengan mematok harga yang lebih tinggi dari harga pembelian. Dari situlah perusahaan tersebut memperoleh keuntungan, yaitu dari selisih antara harga jual dan harga beli dari produk yang berhasil terjual.
Sama seperti jenis perusahaan pada umumnya, perusahaan dagang memiliki beberapa karakteristik atau ciri khas tersendiri, di antaranya:
Seperti yang diketahui, kegiatan utama dari perusahaan ini biasanya berupa pembelian, pengelolaan dan pemeliharaan stok, pengeluaran biaya operasional, dan penjualan produk tersebut. Dengan begitu, ciri khas dari perusahaan dagang yaitu tidak mengolah atau mengubah produk yang akan dijual kepada konsumen.
Modal untuk jenis perusahaan ini biasanya didapatkan dari harga pokok barang atau produk yang sudah terjual. Oleh karena itu, jika produk tidak segera terjual, maka kemungkinan besar tidak ada modal lagi untuk membeli produk selanjutnya atau istilahnya modal ‘mandek’ sehingga harus mencari alternatif untuk menutupi kredit maupun kas perusahaan yang berkurang.
Karakteristik selanjutnya yaitu pendapatan utama dari perusahaan dagang yaitu murni hasil dari penjualan. Ini karena perusahaan tersebut tidak perlu mempersiapkan mesin operasional dan bahan baku lain, sehingga tidak sama dengan perusahaan manufaktur yang bisa menjadi tambahan pendapatan terhadap perusahaan.
Maka dari itu, apabila penjualannya menurun, maka otomatis pendapatannya pun akan berkurang. Begitu juga sebaliknya, jika penjualannya meningkat, maka keuntungan atau laba yang didapatkan pun bisa jauh lebih besar.
Itulah mengapa penjualan merupakan hal penting yang harus terus diupayakan oleh perusahaan agar pendapatan meningkat. Artinya, segala manajemen penjualan harus diarahkan dengan tepat agar bisa meningkatkan omset penjualan dan ada perputaran modal yang baik.
Karakteristik lainnya dari perusahaan dagang yaitu laba atau keuntungan didapatkan dengan cara menjual produk dengan harga yang lebih tinggi dari harga beli. Dalam hal ini, perhitungan total laba biasanya berupa selisih antara total hasil penjualan dengan total harga pembelian dan biaya operasional.
Secara umum, perusahaan dagang terbagi ke dalam dua jenis, di antaranya:
Perusahaan dagang ini pun dibedakan lagi menjadi dua kategori, yaitu barang produksi atau mentah dan barang yang sudah jadi. Berikut ini pembagiannya:
Sesuai namanya, jenis perusahaan ini memperjualbelikan produk berupa bahan baku atau mentah yang biasanya dipakai sebagai bahan dasar untuk membuat suatu produk atau alat-alat produksi. Nantinya bahan baku tersebut akan menghasilkan produk lain.
Target dari jenis perusahaan ini umumnya bukanlah masyarakat biasa, tetapi sektor bisnis atau industri yang membutuhkan bahan mentah. Sebagai contoh, perusahaan serat kapas, perusahaan mesin pencacah, perusahaan mesin bubut, dan lain sebagainya.
Berbeda dengan perusahaan barang mentah, barang atau produk yang diberdayakan oleh perusahaan jenis ini adalah barang jadi, yang merupakan produk akhir sehingga bisa langsung dikonsumsi oleh pelanggan.
Umumnya, target pasar dari jenis perusahaan ini datang dari sektor bisnis, pemerintahan, masyarakat umum, hingga perusahaan-perusahaan yang memerlukan barang jadi. Sebagai contoh, perusahaan tekstil, perusahaan makanan dan minuman instan, perusahaan elektronik, dan lain sebagainya.
Jika melihat jenis perusahaan dagang berdasarkan jenis konsumen yang terlibat, maka perusahaannya pun terbagi ke dalam beberapa macam, di antaranya:
Perusahaan dagang besar atau dikenal dengan sebutan wholesaler merupakan jenis perusahaan yang membeli produk dari pabrik secara langsung dalam jumlah atau skala yang cukup besar.
Nantinya produk tersebut dijual kembali dalam jumlah yang besar juga, yang mana pihak perusahaan biasanya sudah memiliki gudang untuk mengelola persediaan produk tersebut. Salah satu contoh dari wholesaler adalah pedagang grosir.
Biasanya Anda bisa bertransaksi langsung dengan pedagang grosir dan membeli beragam jenis produk dalam jumlah yang cukup banyak dengan harga yang lebih murah dibandingkan membeli secara ecer.
Produk tersebut kemudian bisa Anda jual lagi kepada pihak perantara yang membutuhkan stok dalam jumlah besar. Segala hal yang berkaitan dengan proses inilah yang disebut dengan istilah supply chain management.
Jenis perusahaan yang satu ini posisinya berada di tengah-tengah antara wholesaler dengan perusahaan ecer. Perusahaan dagang perantara atau middleman merupakan perusahaan yang membeli produk dalam jumlah besar untuk kemudian dijual lagi dalam skala yang sedang ke penjual eceran, bukan dijual langsung ke konsumen. Contoh dari perusahaan middleman yaitu pedagang subgrosir.
Jenis perusahaan ketiga yaitu retailer atau pengecer. Perusahaan retailer merupakan perusahaan yang langsung menjual produk mereka kepada konsumen dengan skala yang kecil, biasanya secara satuan atau ecer.
Perusahaan ini yang paling sering ditemui oleh masyarakat di lingkungan sekitar dan mungkin paling sering berinteraksi dengan konsumen tingkat akhir. Contoh dari perusahaan pengecer yaitu toko kelontong, swalayan, kios, warung, dan sejenisnya.
Untuk kemudahan dalam menjalankan operasional dan distribusi perusahaan dagang, layanan Pembiayaan Supply Chain CIMB Niaga hadir sebagai solusi finansial terbaik untuk mengelola bisnis Anda agar lebih optimal. Dengan menggunakan layanan ini, Anda bisa lebih mudah untuk mengelola arus kas dan likuiditas, serta meningkatkan kapasitas produksi dan perluasan bisnis Anda.
Pembiayaan Supply Chain CIMB Niaga juga memiliki dua produk terkait yaitu Pembiayaan Distributor atau Distributor Financing CIMB Niaga dan Pembiayaan Supplier atau Supplier Financing CIMB Niaga. Kedua pembiayaan ini adalah fasilitas yang diberikan melalui kerja sama dengan perusahaan besar sebagai principal, untuk pembiayaan kepada distributor maupun supplier-nya. Kedua layanan ini juga sama-sama memberikan keuntungan bagi distributor serta supplier. Informasi selengkapnya bisa Anda temukan di sini.
Merupakan solusi finansial terbaik untuk mata rantai bisnis Anda dari hulu ke hilir.
Fasilitas yang diberikan melalui kerjasama dengan perusahaan besar sebagai Principal, untuk pembiayaan kepada distributor / supplier nya. Media pembayaran berupa Web-Based melalui sistem e-Chain yang terhubung 24 Jam.
Fasilitas yang diberikan melalui kerjasama dengan perusahaan besar sebagai Principal, untuk pembiayaan kepada distributor / supplier nya. Media pembayaran berupa Web-Based melalui sistem e-Chain yang terhubung 24 Jam
Giro CIMB Niaga/Giro Islamic Banking (iB) CIMB Niaga hadir menawarkan beragam fasilitas serta keuntungan