"Pasar Gede Solo bukan hanya pusat perdagangan, tetapi juga tujuan wisata untuk berburu kuliner yang lezat hingga menyaksikan festival budaya."
Anda dapat menemukan berbagai macam barang, mulai dari batik Solo yang terkenal, kerajinan tangan, barang antik, hingga kebutuhan sehari-hari.
Jangan lupa membawa cukup uang tunai, karena kebanyakan penjual belum menerima pembayaran non-tunai. Anda bisa tarik tunai dengan Kartu Debit GPN CIMB Niaga di semua ATM di Indonesia.
Pasar Gede Hardjonagoro atau yang lebih dikenal dengan Pasar Gede Solo merupakan pasar tertua dan terbesar di Kota Solo.
Dibangun pada tahun 1930 oleh arsitek Belanda, Thomas Karsten, pasar ini menjadi saksi bisu sejarah perkembangan Kota Solo.
Pasar ini awalnya berfungsi sebagai pusat perdagangan hasil bumi dan kebutuhan sehari-hari. Seiring berjalannya waktu, Pasar Gede Solo berkembang menjadi pusat kuliner dan wisata budaya.
Pasar Gede Solo terletak di lokasi yang strategis di pusat kota, tepatnya di Jalan Urip Sumoharjo, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Lokasinya yang berada di pusat kota membuatnya mudah diakses dengan berbagai moda transportasi, baik kendaraan pribadi maupun transportasi umum.
Pasar Gede Solo biasanya buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB. Namun, beberapa pedagang makanan dan minuman mungkin buka lebih awal atau tutup lebih malam.
Baca juga: 10 Rekomendasi Tempat Wisata di Solo dan Daya Tariknya
Pasar Gede Solo bukan sekadar tempat berbelanja, tetapi juga pusat budaya dan kuliner yang kaya akan tradisi.
Arsitektur Pasar Gede Solo yang unik memadukan gaya Eropa dan Jawa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Bangunannya memiliki atap tinggi yang khas, jendela besar, dan ornamen-ornamen khas Jawa di berbagai sudut bangunan yang menambah nilai estetika.
Anda akan merasakan atmosfer tempo dulu saat menjelajahi lorong-lorong Pasar Gede Solo yang ramai dengan warga lokal dan wisatawan.
Salah satu daya tarik utama Pasar Gede Solo adalah kulinernya yang legendaris.
Anda bisa menemukan berbagai macam makanan khas Solo yang menggugah selera, mulai dari jajanan pasar tradisional hingga hidangan berat di lantai 2.
Pasar Gede Solo juga sering menjadi lokasi penyelenggaraan berbagai festival budaya, seperti Grebeg Sudiro dan perayaan Imlek.
Menariknya, kemeriahan Imlek di Solo tidak hanya milik masyarakat Tionghoa, tetapi juga dinikmati dan dirayakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Festival-festival ini menambah semarak suasana Pasar Gede Solo dan menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mengenal lebih dekat budaya Solo.
Keunikan-keunikan di atas membuat pasar ini menjadi salah satu tempat wisata di Solo yang wajib Anda kunjungi, terlebih jika Anda ingin berwisata kuliner.
Baca juga: Rekomendasi Hotel di Solo Jaringan Accor dan Keuntungannya
Berkunjung ke Pasar Gede Solo belum lengkap rasanya tanpa mencicipi kulinernya yang beraneka ragam. Berikut beberapa rekomendasi kuliner yang wajib Anda coba:
Minuman segar khas Solo ini terbuat dari santan dan gula jawa dengan tambahan biji selasih yang umumnya tidak ditemukan pada dawet.
Dawet telasih sangat populer di kalangan wisatawan luar Solo, sehingga seringkali pembeli harus mengantre untuk mendapatkannya.
Semangkuk es dawet telasih dijual dengan harga sekitar Rp 12.000. Jika Anda menginginkan es dawet dalam kemasan cup, harganya menjadi Rp 14.000.
Timlo merupakan hidangan sup berkuah kaldu bening yang gurih dengan isian potongan sosis Solo goreng, daging ayam, telur, dan jeroan.
Warung Timlo Sastro yang terletak di bagian belakang Pasar Gede Solo telah berdiri sejak tahun 1952.
Anda bisa menikmati berbagai pilihan menu timlo dengan harga terjangkau, mulai dari Rp 7.000 untuk paket hemat hingga Rp 18.000 untuk paket lengkap.
Tahok atau kembang tahu yang disajikan dengan kuah jahe hangat ini menjadi favorit orang Solo.
Teksturnya yang lembut meleleh di mulut dan memberikan kehangatan, menjadikannya pilihan tepat saat masuk angin.
Seporsi tahok Pak Citro di Pasar Gede Solo dijual dengan harga terjangkau, yaitu sekitar Rp 10.000.
Nasi liwet adalah salah satu ikon kuliner Solo yang mudah ditemukan di seluruh penjuru kota, termasuk di kompleks Pasar Gede.
Di pasar ini Anda bisa mencoba nasi liwet Bu Sri yang terletak di sudut deretan penjual buah.
Seporsi nasi liwet Bu Sri di Pasar Gede Solo dengan lauk standar (telur, ayam suwir, labu siam, areh) dijual dengan harga Rp 13.000.
Ada banyak pedagang di Pasar Gede Solo yang menjual lenjongan dan brambang asem yang merupakan jajanan pasar tradisional.
Lenjongan adalah kombinasi jajanan seperti ketan hitam, tiwul, cenil, dan lainnya yang bisa dinikmati dengan harga sekitar Rp 5.000 per bungkus.
Selain yang disebutkan di atas, masih banyak lagi kuliner lezat yang bisa Anda temukan di Pasar Gede Solo.
Jangan ragu untuk menjelajahi setiap sudut pasar dan mencoba berbagai hidangan yang ditawarkan.
Jika Anda berencana berkunjung ke kota Solo, Kartu Debit GPN CIMB Niaga bisa menjadi pilihan tepat untuk menemani perjalanan Anda.
Kartu Debit GPN CIMB Niaga dapat digunakan bertransaksi di semua mesin EDC & jaringan ATM berlogo GPN di seluruh Indonesia. Kartu ini memberikan fitur dan keuntungan, seperti:
Nikmati kemudahan, keamanan, dan kenyamanan bertransaksi selama menjelajahi keindahan kota Solo dengan Kartu Debit GPN CIMB Niaga. Tunggu apalagi? Ayo apply sekarang juga!
Pergi ke manapun tidak perlu khawatir lagi kehabisan uang, karena ATM CIMB NIAGA selalu setia menemani Anda di manapun Anda berada. Tarik tunai di ribuan gerai mesin ATM (Automatic Teller Machine/Anjungan Tunai Mandiri) CIMB NIAGA atau Mesin Tarik Setor Tunai yang tersebar luas khusus untuk Anda. Membawa uang tunai dan tidak sempat pergi ke bank untuk menyetorkannya? Jangan khawatir karena Anda bisa memanfaatkan mesin CDM (Cash Deposit Machine/Mesin Setor Tunai) atau Mesin Tarik Setor Tunai yang bisa Anda temui di ATM Gallery CIMB NIAGA.