"Batik Solo memiliki beragam motif yang menyimpan filosofi unik, seperti motif parang, kawung, dan sidomukti. Cari tahu filosofi dan tempat untuk membelinya."
Secara umum, harga batik khas Solo dapat berkisar dari ratusan ribu rupiah untuk batik cap hingga mencapai jutaan rupiah untuk batik tulis tangan dengan motif yang rumit.
Bagi Anda yang ingin berbelanja batik Solo, manfaatkan Kartu Kredit GOLD CIMB Niaga yang menawarkan bebas biaya iuran tahunan sesuai ketentuan yang berlaku.
Solo tidak hanya terkenal dengan budaya Jawa yang kental, tetapi juga sebagai pusat batik yang ikonik memiliki makna filosofis yang unik dan beragam.
Batik Solo memiliki keunikan tersendiri dibandingkan batik daerah lain. Ciri khasnya terletak pada motif geometris yang dihasilkan melalui teknik batik tulis.
Selain itu, penggunaan pewarna alami memberikan warna coklat dan kekuningan yang khas pada batik Solo mencerminkan kerendahan hati, kesederhanaan, dan kedekatan dengan alam.
Baca juga: 8 Destinasi Wisata Solo Populer untuk Liburan
Ada banyak motif batik Solo yang tak kalah unik dari daerah lainnya. Berikut ini beberapa di antaranya:
Batik Semen Gendong adalah batik tulis khas Solo yang sering dipakai oleh pengantin wanita dan pria setelah upacara pernikahan.
Motif batik Solo bergambar seorang ibu yang menggendong anaknya ini melambangkan harapan akan hadirnya anak yang berbakti, penurut, dan saleh/salehah.
Batik semen gendong memiliki ciri khas berupa motif geometris yang rumit dan detail dengan didominasi oleh warna-warna cerah.
Nama "Sidomukti" berasal dari bahasa Jawa, gabungan kata "sido" (menjadi) dan "mukti" (kebahagiaan atau kecukupan).
Motif batik Solo Sidomukti melambangkan doa dan harapan akan kebahagiaan dan kemakmuran bagi pemakainya.
Salah satu motif populer adalah Sidomukti Kupu-Kupu yang melambangkan kesempurnaan dan mengingatkan untuk bersabar dalam menghadapi kehidupan.
Dikenal sebagai salah satu batik Solo tertua di Indonesia yang sudah ada sejak zaman Keraton Mataram, motif parang memiliki popularitas yang tinggi.
Motif batik parang dengan susunan diagonal menyerupai huruf “S” ini menggambarkan ombak laut selatan Yogyakarta yang menghantam tebing karang.
Batik Solo yang satu ini tidak boleh dipakai saat acara pernikahan, karena dapat diartikan sebagai senjata yang dipercaya membawa kesialan dalam pernikahan.
Truntum berarti "tumbuh kembali" atau "bersemi kembali". Motif batik Solo ini terdiri dari rangkaian bunga tanjung yang melambangkan cinta yang tulus dan abadi.
Motif truntum yang digambarkan seperti bunga yang menyerupai bunga tanjung di langit ini sering kali ditemukan pada kain gendongan bayi.
Harapannya anak yang digendong akan tumbuh dengan penuh cinta kasih terhadap sesama, alam, ciptaan Tuhan, serta mampu menjaga cinta untuk kebaikan.
Baca juga: 5 Destinasi Wisata Budaya Populer di Indonesia
Batik kawung memiliki pola geometris menyerupai buah kawung atau kolang-kaling. Motif batik Solo ini melambangkan kesuburan, kemakmuran, dan keabadian.
Dipercaya diciptakan oleh seorang Sultan Mataram pada abad ke-13, motif batik kawung awalnya ditemukan pada ukiran candi di Jawa, seperti candi Prambanan.
Berkaitan dengan kata "suwung" yang berarti kosong, motif batik kawung menyimbolkan pengendalian diri yang sempurna, terbebas dari nafsu dan hasrat duniawi.
Secara harfiah, namanya yang berasal dari kata Belanda "kaart" (peta) dan Jawa "jagad" (dunia) menggambarkan keindahan keragaman budaya di dunia.
Keunikan motif batik sekar jagad terletak pada garis-garis lengkungnya yang menyerupai pulau-pulau berdampingan.
Pola yang tampak tidak beraturan justru menjadi ciri khas motif sekar jagad dan membedakannya dari motif batik Solo yang lainnya.
Motif sawat pada batik ini menampilkan sepasang sayap burung garuda berukuran besar dan kecil yang saling berhadapan secara harmonis.
Garuda melambangkan kekuatan, keberanian, dan perlindungan dari marabahaya. Diyakini bahwa motif batik Solo ini memberikan perlindungan bagi siapa pun yang mengenakannya.
Selain itu, batik sawat juga sering dikaitkan dengan nilai-nilai spiritual dan kepercayaan masyarakat Jawa terhadap kekuatan alam semesta.
Batik semen rante merupakan motif batik khas Solo yang sering dikenakan calon pengantin wanita saat lamaran.
Motif ini melambangkan cinta yang terus tumbuh dan berkembang, seperti benih yang tumbuh dan rantai yang mengikat erat, sehingga hubungannya tak terpisahkan.
Oleh karena itu, batik Solo ini bisa menjadi hadiah istimewa bagi teman wanita yang akan dilamar sebagai simbol doa dan harapan akan cinta yang abadi.
Keunikan dan keindahan setiap motif batik Solo menjadikannya warisan budaya yang berharga dan perlu dilestarikan.
Jika Anda berencana mengoleksi batik Solo, berikut ini tempat belanja batik yang bisa Anda kunjungi:
Tidak lengkap rasanya berkunjung ke Solo tanpa menjelajahi Pasar Klewer. Pasar ini adalah pusat belanja batik terbesar di Solo dengan ribuan kios yang menawarkan berbagai jenis batik.
Mulai dari batik tulis yang eksklusif hingga batik cap dengan harga lebih terjangkau bisa Anda temukan di pasar Klewer.
Lokasi: Jl. Dr. Rajiman No.50, Gajahan, Kec. Ps. Kliwon, Kota Surakarta.
Jam buka: 08.30 - 16.00 WIB (Senin-Sabtu).
Kampung Batik Laweyan merupakan tempat wisata di Solo sekaligus pusat produksi batik yang telah ada sejak abad ke-15.
Menariknya, Anda akan menemukan rumah-rumah tradisional yang telah diubah menjadi toko batik.
Setiap toko memiliki ciri khasnya sendiri, jadi luangkan waktu untuk menjelajahi dan menemukan batik yang sesuai selera.
Lokasi: Jl. Sidoluhur No.6, Bumi, Kec. Laweyan, Kota Surakarta.
Jam buka: 08.00 - 18.00 WIB (setiap hari).
Jika Anda mencari batik dalam jumlah besar dengan harga grosir, Pusat Grosir Solo (PGS) adalah pilihan yang tepat.
Anda akan menemukan berbagai macam batik Solo dari berbagai produsen dengan harga yang lebih kompetitif.
PGS menawarkan berbagai macam pilihan batik, mulai dari yang masih berbentuk kain batik hingga pakaian jadi dengan berbagai macam motif.
Lokasi: Jl. Mayor Sunaryo No.1, Kedung Lumbu, Pasar Kliwon, Kota Surakarta.
Jam Buka: 09.00 - 17.00 WIB (setiap hari).
Bukan hanya menjadi pusat perbelanjaan modern saja, Beteng Trade Center (BTC) juga menjadi salah satu tempat beli batik Solo.
Lokasinya berdekatan dengan Pusat Grosir Solo, di sini tersedia berbagai macam koleksi batik Solo yang tidak kalah lengkap.
Anda bisa menemukan batik-batik premium dari berbagai produsen ternama dengan motif dan desain yang eksklusif.
Lokasi: Jl. Mayor Sunaryo, Kedung Lumbu, Kec. Ps. Kliwon, Kota Surakarta.
Jam buka: 09.00 - 17.00 WIB (setiap hari).
Selain Kampung Batik Laweyan, ada juga Kampung Batik Kauman yang menjadi salah satu pusat batik tertua di Solo sekaligus kampung wisata.
Anda dapat melihat langsung proses pembuatan batik tulis dengan motif-motif yang khas dan membeli langsung dari para pengrajinnya.
Selain membeli batik Solo, Anda juga bisa belajar membatik dan merasakan suasana perkampungan yang masih tradisional.
Lokasi: Jl. Trisula III No.1, Kauman, Kec. Ps. Kliwon, Kota Surakarta.
Jam buka: 08.00 - 18.00 (Senin-Sabtu) dan 07.30 - 18.00 (Minggu).
Dengan memahami ciri khas serta tempat-tempat untuk membeli batik khas Solo, Anda dapat memilih batik yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.
Kartu Kredit GOLD CIMB Niaga hadir sebagai solusi praktis bagi Anda yang ingin berbelanja batik Solo tanpa perlu lagi repot membawa uang tunai dalam jumlah besar.
Kartu kredit ini memberikan berbagai keuntungan yang menarik, seperti:
Namun, perlu diperhatikan bahwa fitur dan manfaat di atas dapat berubah sewaktu-waktu. Tunggu apalagi? Bagi Anda yang berpenghasilan minimal Rp 3 juta per bulan, segera ajukan Kartu Kredit GOLD dari CIMB Niaga sekarang juga!
Bebas biaya iuran tahunan
Bebas biaya iuran tahunan