Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki potensi besar dalam sektor ekspor dan impor.
Namun, untuk menjadi sukses dalam bisnis internasional, pengusaha muda perlu memahami tata cara impor ekspor yang sesuai dengan regulasi yang berlaku di Indonesia.
Berikut adalah panduan lengkap yang dapat membantu Anda memahami proses ini dengan lebih baik.
Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui sebelum melakukan kegiatan impor dan ekspor, yaitu:
Proses impor ekspor di Indonesia melibatkan sejumlah dokumen yang harus dipenuhi, termasuk faktur komersial, Packing List, dan Bill of Lading.
Dokumen-dokumen ini penting untuk memastikan transaksi berlangsung dengan lancar dan sesuai dengan regulasi pemerintah.
Beberapa produk tertentu memerlukan izin khusus dari pemerintah sebelum dapat diimpor atau diekspor.
Pastikan untuk memeriksa apakah produk yang Anda impor atau ekspor memerlukan persetujuan tambahan sebelum melanjutkan prosesnya.
Setiap barang yang masuk atau keluar dari wilayah Indonesia dikenakan pajak dan bea masuk yang berbeda-beda.
Pengusaha muda perlu memperhitungkan biaya tambahan ini dalam perencanaan bisnis mereka.
Beberapa produk memiliki regulasi khusus yang harus dipatuhi, seperti standar kualitas atau keamanan pangan.
Pastikan untuk memahami ketentuan-ketentuan ini agar tidak terjadi kendala dalam proses impor ekspor Anda.
Dalam upaya memperkuat cadangan devisa dan menjaga stabilitas ekonomi nasional, pemerintah Indonesia memberlakukan kebijakan baru.
Kebijakan ini mewajibkan eksportir untuk memarkir sebagian dari devisa hasil ekspor mereka ke dalam sistem keuangan dalam negeri.
Menurut informasi dari indonesia.go.id, hal ini dilakukan melalui Peraturan Pemerintah (PP) nomor 36 tahun 2023 tentang Dana Hasil Ekspor (DHE) dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam.
Dalam peraturan ini, disebutkan bahwa eksportir yang melakukan ekspor pada sektor pertambangan, kehutanan, dan perikanan memiliki kewajiban khusus.
Eksportir wajib memarkir 30 persen dari devisa hasil ekspor ke dalam sistem keuangan dalam negeri, minimal dalam tempo tiga bulan.
Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk menjaga kesinambungan pembangunan serta peningkatan dan ketahanan ekonomi nasional.
Bagi pengusaha muda yang ingin mempermudah pengelolaan keuangan mereka dalam proses impor ekspor, CIMB Niaga menawarkan solusi yang tepat melalui Produk Giro Dana Hasil Ekspor (DHE).
Melalui Produk Giro Dana Hasil Ekspor (DHE), CIMB Niaga menyediakan berbagai fasilitas yang dapat membantu para eksportir dalam mengelola dana hasil ekspor mereka dengan lebih efisien, seperti:
Bersama dengan Giro DHE ini, rekening anda juga bisa digabung dengan rekening giro Premium USD dan Giro Nomor Cantik.
Rekening ini memungkinkan anda menentukan nomor rekening anda sendiri! Dengan ini, Anda dapat mengelola keuangan bisnis Anda secara efisien.
CIMB Niaga menawarkan biaya administrasi yang kompetitif, sehingga Anda dapat menghemat biaya dalam pengelolaan keuangan Anda.
Dengan biaya yang terjangkau, Anda dapat mengalokasikan lebih banyak dana untuk pengembangan bisnis Anda.
Tim CIMB Niaga siap membantu Anda dalam setiap tahap proses, dari pendaftaran hingga transaksi sehari-hari.
Dengan bantuan dari tim yang selalu siap membantu, Anda dapat mengatasi berbagai tantangan keuangan dengan lebih percaya diri.
Jika sedang mencari solusi keuangan yang cocok untuk bisnis impor dan ekspor Anda, maka Giro Dana Hasil Ekspor (DHE) dari CIMB Niaga adalah pilihan tepat.
Dengan memahami tata cara impor ekspor yang benar dan memanfaatkan solusi keuangan yang tepat, pengusaha muda dapat mengoptimalkan potensi bisnis internasional mereka dan mencapai kesuksesan yang lebih besar.
Semoga panduan ini bermanfaat bagi Anda yang berkecimpung dalam dunia perdagangan internasional!
Dukungan terbaik untuk bisnis ekspor Anda. Dari Lokal Menuju Global.
Nikmati setoran awal lebih rendah dan bebas biaya administrasi bulanan
Internet banking untuk mempermudah transaksi nasabah perusahaan